Jumat, 13 September 2013

Terapi Air Untuk Penderita Asma




Kondisi-kondisi di bawah ini adalah sinyal yang menandakan pengelolaan pembagian jatah saat terjadi kurangnya pasokan air bebas dan zat gizi utama lain di dalam tubuh :

1. Asma

2. Alergi
3. Tekanan darah tinggi atau hipertensi
4. Diabetes tipe II
5. Sembelit
6. Penyakit autoimun

Asma menandakan adanya dehidrasi dalam tubuh, yang menjurus ke degenerasi tubuh berkelanjutan sampai terjadinya komplikasi dehidrasi lainnya yang dapat menyebabkan kematian dini.


Pada saat dehidrasi (kekurangan air dalam tubuh), jaringan paru-paru menjadi sangat rentan. Kantong-kantong udara di paru-paru memiliki dinding yang sangat tipis dan membutuhkan air untuk melembabkannya sepanjang waktu. Aliran udara yang terus menerus melalui kantong-kantong ini juga menguapkan air yang tersedia di lapisannya. Dehidrasi akan otomatis mengurangi jumlah air yang tersedia di jaringan ini dan menyebabkan kerusakan, kecuali jika aliran udara dikurangi.


Pada dasarnya, inilah alasan di balik penghambatan aliran udara melaui paru-paru pada orang-orang yang asma.


Histamin bertanggung jawab mengurangi kecepatan aliran udara melalui paru-paru. Zat ini menyebabkan menciutnya bronkioli yang melekat pada kantong udara. Histamin juga merangsang produksi lendir yang kental yang menyumbat sebagian bronkioli dan melindungi lapisan bronkioli sendiri


Semua tindakan histamin pada saat dehidrasi dilakukan untuk melindungi saluran tubuh yang lembut yang berkontak langsung dengan udara luar dan mudah mnegering serta gersang jika tidak dilindungi.


Dianjurkan untuk pasien asma yang akan mendapatkan serangan atau sedang berada di tengah serangan untuk minum dua atau tiga gelas air, kemudian menmpatkan sejumput garam di lidah.


Air dan garam akan memberitahu otak bahwa unsur-unsur yang hilang dalam tubuh karena dehidrasi, khususnya pada penderita asma, telah memasuki sistem.


Otak akan segera memerintahkan bronkioli untuk melemas dan pernapasan akan menjadi lebih mudah.


Ketika garam mencapai paru-paru, pompa-pompa garam akan melepaskannya ke bronkioli untuk melonggarkan sumbatan lendir dan menyiapkannya untuk dibuang keluar, hanya jika ada cukup air. Terlalu banyak garam dan tidak cukup air bisa memunculkan hal yang sebaliknya, bisa menyebabkan bronkioli menciut. 


------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Catatan di atas adalah saya kutip dari buku yang saya pinjam dari perpustakaan daerah, karena saya penderita asma dan telah mencoba sendiri terapi air ini dan alhamdulillah hasilnya sangat saya rasakan, sejak 3 tahun yang lalu saya sudah jarang mendapatkan serangan asma. Semoga catatan ini bisa membantu anda yang sedang mengalami atau keluarga anda yang punya riwayat asma, catatan ini bisa jadi panduan.
Diposkan oleh Wida Rosdiana di 07.24



Renang Kesehatan Untuk Therapy


Olahraga Renang sebagai Terapi

Renang sebagai salah satu cabang olahraga yang digemari, aman, mudah, dan
murah ada yang berpendapat bahwa renang dilakukan sejak adanya manusia di dunia ini.
Renang dapat dilakukan oleh siapapun baik tua-muda, pria-wanita, kecil-dewasa sehingga
renang sangat efektif meningkatkan derajat kehidupan manusia. 

Sebaliknya malas berolah raga dengan alasan kurang memiliki waktu dalam jangka panjang dampaknya cukup buruk, yakni munculnya penyakit yang disebabkan oleh hipokinesia (kurang gerak).

Di antaranya, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, jantung, artritis, hiperkolesterolemia, dan obesitas.
Menurut Albert M. Hutapea (dalam Tamyiz, 2008), dalam bukunya Menuju Gaya Hidup Sehat mengungkapkan, penelitian selama 16 tahun terhadap 17.000 alumnus Universitas Harvard menunjukkan, mereka yang tidak aktif berolahraga (yang membakar tidak lebih dari 500 kalori per minggu dalam kegiatan olah raga) lebih cenderung mengidap penyakit jantung.

Berikut ini dijelaskan beberapa manfaat olahraga renang sebagai terapi penyakit dalam yang banyak diderita orang-orang yang malas berolahraga (Muchammad Tamyiz, 2008).

1. Obesitas
Obesitas atau overweight merupakan pemicu segala penyakit. Peningkatan gizi global ternyata menyebabkan epidemi obesitas makin meluas. Latihan fisik berupa olahraga renang ternyata juga dapat menjadi aktivitas untuk membakar kalori.
Pembakaran kalori tubuh ternyata tidak selalu ditandai oleh keluarnya keringat. Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.

Ketika berenang kalori dalam tubuh akan terbakar sehingga secara langsung sangat efektif membakar lemak. Ini tentu sangat membantu anak-anak yang mengalami obesitas disamping perlunya pengaturan pola makan. Jika asupan makanan tidak diatur, mungkin saja olahraga ini tidak jadi melangsingkan sebab olahraga berenang memicu rasa lapar.

2. Nyeri Sendi
Saat ini, nyeri sendi sering diderita oleh banyak orang. Gaya hidup yang terlalu banyak mendiamkan tubuh mengakibatkan nyeri sendi dibagian tertentu. Misalnya pada lutut dan pergelangan kaki, hal tersebut dapat dialami oleh siapapun. Namun paling rentan terhadap usia dewasa-lanjut.

Oleh sebab itu, dengan berenang dapat menurunkan risiko cedera persendian, terutama di bagian lutut dan pergelangan kaki bagi mereka yang kelebihan berat badan atau mengalami gangguan persendian tulang.

Penelitian menunjukkan bahwa berolah raga di dalam air dengan ketinggian sebatas pinggang dapat mengurangi ketegangan sendi hingga 50%, dan 75% jika dalamnya air sebatas dada.

3. Kardio-Vaskular
Salah satu akibat kurang gerak, apalagi disertai stress dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi di antaranya adalah penyakit kardio-vaskular (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke).

Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia pertengahan, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan olahraga.
Berenang (di tempat dan kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan dan keamanan), termasuk sebagai olahraga aerobik yang akan membuat paru-paru sehat, sendi lebih lentur terutama di bagian leher, bahu dan pinggul, karena bagian-bagian tubuh tersebut digerakkan.

Meningkatnya kerja dan fungsi jantung, paru-paru dan pembuluh darah ditandai dengan denyut nadi istirahat menurun, isi sekuncup bertambah, kapasitas bertambah, penumpukan asam laktat berkurang, meningkatkan
pembuluh darah kolateral, menigkatkan HDL kolestrol, mengurangi aterosklerosis.
Berenang selama 3-5 kali seminggu serupa manfaat olahraga aerobik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.

4. Wanita Hamil
Bagi sebagian orang, olah raga sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Dengan begitu, bukan alasan bagi wanita hamil untuk tidak atau bahkan malas berolah raga.
Jika ditelisik dari sisi medis, renang merupakan olahraga ini yang banyak diminati oleh mereka yang sedang hamil. Ini lantaran renang memiliki sifat aerobik dan relatif aman dari benturan. Namun, berenang boleh dilakukan oleh ibu hamil asalkan keadaan tubuhnya sehat dan bugar sedangkan air yang menopang berat
badan si ibu hamil disinyalir berguna di trimester terakhir kehamilan, untuk memudahkan proses persalinan kelak.

5. Asma
Asma merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa menyebabkan disabilitas (ketidakmampuan) penderita. Serangan asma memang tidak bisa ditebak dan biasanya mendadak. Begitu orang yang menderita asma terkena bahan penyebab alergi, ia pasti langsung susah bernapas. Banyak faktor yang menimbulkan serangan asma misalnya, lingkungan, bahan alergen (penyebab alergi), infeksi saluran napas dan polusi udara. Padahal dengan aktifitas berenang serangan asma bisa berkurang.

Ini bisa dilakukan oleh orang dewasa maupun anak-anak. Terutama penderita asma anak, renang sangat dianjurkan. Gerakan berirama teratur membantu pola pernapasannya lebih stabil.

6. Masalah Psikis
Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat,
pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia. Bahwa
olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori,
serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang
diketahui umum.

Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini.
Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat,
pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.

Diposkan 16th February oleh Riawan Bhirawanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar